Busana Jawa Wanita Yogyakarta




Orang Jawa menyadari betul akan arti penting berpakaian. Karena ada pepatah Jawa Ajining diri saka lati, ajining raga saka/saliro busana dimana jiwa dan raga perlu adanya perhatian khusus agar dirinya mendapat penghormatan yang layak sebagai dari pihak yang lain. Tentunya wanita banyak perhatian orang tertuju dari cara berpakaian.

Dalam pemakaian tata busana wanita Jawa perlengkapan yg harus disiapkan antara lain jarik batik gaya yogyakarta, stagen, streples, kamisol atau kemben, kebaya gaya kartini atau kutubaru, gelung tekuk beserta lungsen, slop tertutup atau terbuka. perhiasan yang disiapkan adalah subang, tusuk tlesepan, dan bros

Dalam pemakaian busana wanita jawa langkah pertama adalah

  1. Memakai Sanggul tekuk dengan lungsen dan sanggul konde. Sedangkan perhiasan untuk pelengkap rambut yaitu tusuk tlesepan dan tusuk konde
  2. Langkah berikutnya, Kain jarik diwiru 1,5- 2 jari diawali dengan lipatan pertama serednya tampak dari depan , terus lipatan berikutnya, 7, 9, 11 lipatan. Kain yang sudah diwiru dililitkan dari kin i ke kanan. Apabila menggunakan kain motif parang, arah parang dari kiri atas ke kanan bawah ( mengarah ke bawah sesuai dengan arah ubetan/ arah lilitan). Jika memakai motif Gurdo, ular naga, dan lain-lain tidak terbaIik harus tepat ditengah pantat.
  3. Dalam Pemakaian kain ada dua cara yakni pertama, kain bagian dalam dibentuk segitiga baru dililitkan seterusnya hingga rapi, enak untuk jalan dan menutup mata kaki. Kedua, kain bagian dalam kedua ujungnya dililitkan badan dan diikat baru lilitan-lilitan berikutnya hingga rapi kemudian diikat dengan tali. Pada kenyataannya cara kedua tidak menguntungkan, karena jika dipakai untuk berjalan kain bagian dalam menyingkap ke atas lalu tampak betis kakai dari depan.
  4. Setelah itu waktunya memakai setagen dan streples. Saat ini sudah ada streples dengan lilitan-lilitan tali yang dapat dikencangkan maupun dikendorkan sesuai kebutuhan badan pemakai
  5. Jika sudah merasa nyaman dan aman, selanjutnya waktunya mengenakan kamisol sebagai penutup streples
  6. Dalam pemakaian Kebaya yang terbuat terbuat dari bahan broklat atau bahan polos dibuat model kebaya tangkepan ( kartini) dan kebaya kuthubaru ( beef). Sebagai pelengkap kebaya kuthubaru menggunakan selendang. Kebaya tangkepan (Kartini) memakai perhiasan bros atau peniti renteng sedangkan untuk kebaya kuthubaru memakai perhisasan kalung, atau bros (pilih salah satu)
  7. Setelah itu memakai selendang.
  8. Kemudian yang terakhir memakai Selop tertuutp atau terbuka.




img

Jogja Belajar Budaya

JB Budaya adalah salah satu layanan unggulan Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan DIY yang terintegrasi dengan jogjabelajar.org. JB Budaya merupakan media pembelajaran berbasis website yang mempelajari tentang budaya-budaya di Yogyakarta.




Artikel Terkait

Artikel yang juga anda sukai

Kaweruh Pedalangan

Seni pedalangan – bagi masyarakat jawa khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya, merupakan salah satu dari sekian banyak kekayaan budaya warisan leluhur yang....

Baca Selengkapnya