Tembang Dhandanggula




Tembang Dhandanggula menggambarkan keadaan kehidupan manusia yang telah mencapai tahap kemapanan sosial, kesejahteraan telah tercapai dan telah menikmati masa hidupnya.

Aturan persajakan :

  1. Guru gatra : jumlah kalimat tiap bait 10 kalimat;
  2. Guru wilangan : jumlah suku kata pada tiap larik yaitu 10, 10, 8, 7 ,9, 7, 6, 8, 12, 7 kalimat;
  3. Guru lagu : jatuhnya vokal terakhir pada tiap lari yaitu i, a, e, u, i, a, u, a, i, a

 





img

Jogja Belajar Budaya

JB Budaya adalah salah satu layanan unggulan Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan DIY yang terintegrasi dengan jogjabelajar.org. JB Budaya merupakan media pembelajaran berbasis website yang mempelajari tentang budaya-budaya di Yogyakarta.




Artikel Terkait

Artikel yang juga anda sukai

Tembang Mijl

Tembang Mijl merupakan menggambarkan keadaan ketika bayi dilahirkan setelah ± 9 bulan berada di rahim sang ibu dengan kehendak Tuhan bayi lahir ke....

Baca Selengkapnya

Cerita Mahabarata

Kisah Mahabharata diawali dengan pertemuan Raja Duswanta dengan Sakuntala. Raja Duswanta adalah seorang raja besar dari Chandrawangsa keturunan Yayati, menikahi Sakuntala dari pertapaan....

Baca Selengkapnya